Kamis, 26 September 2013

Tulisan

Penalaran deduktif
Penalaran adalah sistem berfikir manusia dengan menghubungkan data atau fakta yang ada menjadi suatu simpulan . Penalaran deduktif merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu simpulan. Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta. Yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan suatu proposisi umum tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penalaran deduktif merupakan proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya umum menuju pernyataan khusus.
Ada 2 cara dalam penarikan simpulan dalam penalaran deduktif, yaitu penarikan langsung dan penarikan tidak langsung.
1. Penarikan simpulan langsung
Penarikan simpulan langsung diperoleh dari satu premis untuk menghasilkan pernyataan – pernyataan baru.
Contoh :
Semua tumbuhan akan mati jika tidak disiram .
2. Penarikan simpulan tidak langsung
Penarikan simpulan tidak langsung memerlukan 2 premis. Premis yang pertama bersifat umum, sedangkan yang kedua bersifat khusus. 
Penarikan simpulan tidak langsung terdapat 2 bagian, yaitu silogisme dan entimem.
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga. Proporsisi merupakan pernyataan yang dapat dinyatakan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya
2. Entimem
Entimem adalah silogisme yang dipersingkat
Contoh
Premi umum               :Semua warga dusun adalah orang yang bekerja sebagai petani.
Premi khusus              :Pak Ino adalah warga dusun
Kesimpulan                 :Pak Ino adalah orang yang bekerja sebagai petani
Entimem                     :Pak Ino adalah warga dusun , orang yang bekerja sebagai petani
3. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Contoh :
My : Semua anggota DPR adalah lulusan S3
Mn : Saya adalah anggota DPR
K : Saya lulusan S3
4 .Salah Nalar
Salah nalar adalah Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
Jenis-jenis salah nalar:
1.    Deduksi yang salah

Contoh : Jika Siti pintar , dia tidak akan bertanya pada temannya .

2.    Generalisasi terlalu luas

Contoh : Anak – anak tidak boleh menyentuh barang – barang simulasi karena barang tersebut mudah pecah .

3.    Pemilihan terbatas pada dua alternatif

Contoh : Orang itu rela membakar dirinya agar tidak masuk penjara .

 Referensi :
http://noeynoeynoey09.blogspot.com/2011/03/salah-nalar.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar