Minggu, 23 Desember 2012

Tugas Softskil Peranan Koperasi

Bab 11 .Peranan Koperasi
Peranan Koperasi di berbagai keadaan persaingan
1.       Di Pasar Persaingan Sempurna
Bila koperasi memasuki pasar persaingan sempurna maka koperasi akan bersaing secara sempurna dengan para pesaing di pasar . Artinya secara umum koperasi tidak dapat menentukan harga untuk produk yang dijualnya . Alasannya adalah jika koperasi menetapkan lebih tinggi daripada harga pasar maka banyak pelanggan yang beralih ke penjual lain . Sebaliknya jika koperasi menetapkan harga di bawah pasar yang berlaku , maka sebenarnya koperasi dapat menderita kerugian , karena pada harga pasar yang berlakupun semua barang dapat terjual . Dalam jangka pendek bisa saja koperasi menetapkan harga di bawah pasar , tetapi penetapan harga ini tidak akan berlangsung lama sebab harga yang lebih rendah akan meningkatkan permintaan anggota akan produk yang dijual dan biaya produksi di koperasi akan semakin tinggi , sampai akhirnya terpaksa menetapkan harga yang sama dengan harga pasar untuk menutup kerugian .
Pada pasar persaingan sempurna , persaingan harga tidak akan cocok untuk masing – masing penjual (termasuk kopersai ) yang memungkinkan adalah pesaing dalam biaya . Semakin efisien seorang penjual akan semakin tinggi kemampuan penjual tersebut dalam bersaing . Koperasi yang mempunyai kemampuan tinggi akan mempunyai kemampuan bersaing di pasar persaingan pasar sempurna ini . Tetapi apakah kemampuan bersaing tersebut akan bertahan lama ? Menurut teori koperasi konvensional kemungkinan itu bisa saja terjadi karena koperasi mempunyai keunggulan tertentu dibanding dengan perusahaan non koperasi . Hanya saja karena analisis perusahaan didasarkan pada gabungan antara harga dan biaya dalam menetukan keuntungan dan orientasi koperasi bukan profit minitve seperti halnya perusahaan non koperasi , maka kendati koperasi mempunyai kemampuan tinggi , lama kelamaan seiring dengan perjalanan waktu , maka kemampuan itu akan semakin menurun dan akhirnya sama .
Berbeda dengan jangka pendek , dalam jangka panjang semua penjual akan berada dalam kondisi berak event (tidak untung , tetapi juga tidak rugi ), atau dikenal sebagai keuntungan normal . Hal ini terjadi karena ada proses penggeseran permintaan individual dan biaya masing – masing penjual . Proses penggeseran permintaan dan biaya dapat dijelaskan sebagai berikut .
Bila salah satu penjual memperoleh keuntungan , maka keuntungan tersebut akan merangsang penjual yang memanfaatan koperasi sebagai sarana memasuki pasar . Bertambahnya penjual berarti bertambah pula output di pasar . Sesuai dengan hukum permintaan , semakin banyak jumlah output yang dijual , akan semakin rendah tingkat harga jualnya .Dengan demikian akan terjadi pergeseran harga jual kebawah .

2.       Di Pasar Monopolistik
Agar koperasi yang beroperasi di pasar persaingan monopolistic mencapai kesuksesan , maka ia harus mampu memberikan tambahan pendapatan kepada anggotanya dan atau secara umum harus mampu memperbesar kemakmuran para anggotanya . Pada dasar persaingan monopolistic kemampuan tersebut masih terbuka mengingat kurva permintaan yang dicapainyaalah elastic dengan demikian sampai batas tertentu koperasi masih mampu bersaing dalam menetukan harga .
Asusmsi yang mendasari model persaingan monoplistik secara mutlak sama seperti kompetensi sempurna , kecuali mengenai produk yang homogeny . Pada pasar persaingan monopolistic para penjual bersaing dengna diferensiasi produk dalam hal kualitas , iklan , lokasi , pengepakan , dan lain – lain . Setiap penjual telah mencoba membuat produknya berbeda sedikit dibanding produk penjual lainnya . Menurut banyak ahli ekonomi , struktur pasar seperti ini adalah secara empiris paling relevan dalam dunia nyata . Salah satu perbedaan analisis yang membedakan situasi persaingan sempurna dengan persaingan monopolistic adalah bahwa karena ke heterogenan produk , sehingga setiap penjual dapat berperilaku sebagai monopolistic kecil . Jika penjual mengubah harga produknya , maka akan ada perpindahan konsumen secara total ke penjual lain . Oleh karena itu kurva permintaan individual tidak akan horizontal seperti pada pasar persaingan sempurna , tetapi akan menurun dari kiri atas ke kanan bawah dengan elastisitas yang kurang sempurna .

3.       Di Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI. Apabila seorang pengusaha membeli suatu factor produksi secara bersaing sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari factor produksi itu.
Misalkan penawaran dari suatu factor produksi x ditunjukkan oleh fungsi dibawah ini:
X = f.(Hx)
Dimana x = jumlah factor produksi yang ditawarkan, Hx = harga dari faktor produksi itu,sedang f = fungsi. 
Bagi pengusaha tadi yang bertujuan mencapai keuntungan maksimum,berlakulah syarat dibawah ini :
Y = f(x)
Maka agar mencapai maksimum,berlaku juga syarat dibawah ini :
dП/dx = Hy.dY/dX – Hx = 0
Hy. dY/dX = Hx
Hy. dY/dX adalah nilai produk marjinal ditinjau dari factor poduksi x yang dipakai.

Apabila harga produksi X itu adalah H1 maka pengusaha akan membeli dan mempergunakan factor produksi tersebut sejumlah X1. kalau factor harga naik menjadi H2 maka jumlah yang dibeli dan dipakai adalah X2. dan sebaliknya,apabila harga turun menjadi H3 maka jumlah yang dibeli dan dipakai adalah X2. dan sebaliknya apabila harga turun menjadi H3 maka jumlah yang dibeli dan dipakai X3, dalam semua keadaan itu,nilai produk marjinal dari factor x sama dengan harga factor itu.
Bagaimana keadaan apabila pengusaha merupakan pembeli tunggal dari factor produksi tsbt. Dengan kata lain,pengusaha tsbt merupakan pengusaha monopsoni?? Pengusaha monopsoni itu sekarang menghapi kurva penawaran dari factor produksi yang akan dibeli. Pada umumnya kurva penwaran ini bersudut positif.
Bagi pengusaha monopsoni berlaku syarat sebagai brkut apabila bertujuan mencapai keuntungan yang maksimum.
П = Hy.Y – X.Hx
Tambahan:
Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.

4.       Di Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar , baik secara independen maupun secara diam – diam bekerja sama . Oleh karena itu perusahaan dalam pasar hanya sedikit , maka akan selalu ada rintangan bagi perusahaan baru utnuk memasuki pasar. Di samping itu setiap keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan – perusahaan lain dalam pasar . Dengan kata lain , reaksi pesaing terhadap keputusan harga dan output adalah paling penting dalam model oligopoly .
Dewasa ini banyak koperasi di pasar – pasar local yang telah berintgrasi vertical atau pasar – pasar yang lebih besar diman perusahaan yang telah mapan masih sangat terbatas . Hal ini menunjukan bahwa koperasi telah berada di struktur pasar oligopoly , yaitu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai peranan penting bagi penjual yang lain . Integrasi vertical yang dilaksanakan oleh perusahaan koperasi atau perusahaan – perusahaan lainnya di samping sebagai upaya peningkatan efesiensi  perusahaan , juga untuk menghindari persaingan yang lebih ketat antar penjual .
Persaingan diantara beberapa penjual akan berbeda dengan persaingan diantara banyak penjual , sebab keterbatasan jumlah penjual akan mengakibatkan saling ketergantungan antara penjual satu dengan penjual lainnya , sehingga setiap keputusan dari masing – masing penjual akan mempunyai dampak signifikan pada perusahaan lain . Jadi perilaku setiap penjual sangat tergantung dari keputusan  - keputusan penjual lainnya .
Dalam pasar oligopoly yang dicirikan oleh sediktnya jumlah perusahaan , masing – masing olipolis akan merumuskan kebijakannya dengan melihat efek kebijakan penjual lainnya . Dalam kondisi seperti ini berbagai akibat mungkin akan terjadi , tergantung pada derajat ke arah mana si oligopolies bertindak , baik sebagai  saingan maupun sebagai rekan kerjasama . Oleh karena itu  , konsep memaksimumkan dalam arti memiliki suatu hasil terbaik sangat sulit diterapkan oleh masing – maising penjual karena dihadapkan pada ketidakpastian .
Dengan kebijakan harga yang lebih aktif , koperasi menciptakan rangsangan – rangsangan yang lebih kuat bagi para pesaingnya dalam mengurangi kesempatan masuknya koperasi baru . Jika koperasi berproduksi dengan kemampuan yang lebih rendah maka para pesaing dapat dengan mudah menyingkirkan koperasi keluar pasar dan menjadikan koperasi tergantung pada bantuan dari luar untuk tetap hidup .DIsinilah pada umunya kelemahan koperasi karena modalnya kecil , sehingga tidak mampu berproduksi secara masal . Karena tidak bisa membuat produk masal , maka produknya menjadi produk biaya tinggi .

Sumber :  Drs. Subandi M.M, Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik ), Alfabeta CV, Bandung , 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar