Senin, 02 April 2012

Tulisan 10


Kredit Perbankan Tertekan Inflasi

Kendati suku bunga acuan (BI RATE) saat ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah,pertumbuhan kredit perbankan tahun ini tidak akan melonjak tinggi . Tahun ini 24-25 persen,tidak berbeda jauh dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai 24,6 persen.
Ada 2 hal yang menyebabkan pertumbuhan kredit tertahan karena inflasi yang besar tahun ini menjadi penyebab , masyarakat akan memilih membeli kebutuhan utama lebih dahulu seperti makanan .
Inflasi itu,antara lain akibat perubahan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar 6,8-7,1 persen . Menurut BI kenaikan BBM ini cukup terbatas . Penyebab lain tertahan nya kredit perbankan adalah kebijakan BI yaitu uang muka ninimum untuk pembelian rumah dan kendaran bermotor secara kredit . Tanpa dua hal tersebut,yakni inflasi yang melonjak serta aturan kredit rumah dan kendaraan bermotor, semestinya kredit perbankan bisa tumbuh 27-30 persen pada tahun ini . Akan tetapi kredit perbankan tidak telalu tertekan pertumbuhannya .
 Manager Analyst Financial Instution ICRA Indonesia Kresna D Armand menyebutkan ,kredit perbankan akan tumbuh 20-23 persen pada tahun 2012 dibandingkan pertumbuhan kredit di tahun 2011.Di Indonesia tantangan berupa rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada triwulan II tahun 2012 yang memicu inflsi serta aturan minim uang muka kendaraan dan rumah .
Kredit dalam valuta asing akhir tahun 2011 mencapai Rp 361,142 triliun,dibandingkan 2010 mencapai Rp 273,438 triliun . Kredit tercatat dalam rupiah sebesar Rp 1.838 trliun dibandingkan 2010 sebesar Rp 1.492 triliun.Secara komposisi ,rupiah masih mendominasi kredit perbankan,yakni 83,6 persen dari total kredit tahun 2011. Dibandingkan tahun 2010 turun mencapai 87,8 persen.

Sumber  : Kompas , Senin 26 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar