Senin, 02 April 2012

Tulisan 5

PERBANKAN
Harga Belum Sepakat , Penjualan Bank Muamalat Ditunda

Penjualan saham PT  Bank Muamualat Indonesia Tbk ditunda . Penyebabnya , belum ada kesempatan harga .Total nilai saham Bank Muamualat sebesar Rp 6,4 triliun atau 3,2 kali nilai buku per Desember 2012 mencapai Rp 2 triliun . Nilai dari sebanyak 67 persen saham yang akan dilepas sekitar Rp4,28 triliun atau 500 juta dollar AS . Penawaran lebih dari 400 juta dollar AS , tetapi belum ada kesempatan harga sehingga penjualan saham diputuskan ditunda .
Direktur Utama Bank Muamualat Arviyan Arfin memastikan tertundanya penjualan saham tidak menganggu ekspansi bisnis . Rasio kecukupan modal 12 persen dinilai masih memadai untuk ekspansi bisnis perusahaan.
Pemegang saham utama yang menguasai 87 persen saham Bank Muamualat akan melepas sahamnya dengan alasan bisnis dengan demikian sekitar 12- 14 persen sahamnya di Bank Muamulat akan dilepas . Padahal sebelumnya Direktur Diroktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya E Siregar memliki komitmen jangka panjang untuk mengusung visi dan misi bank syariah agar terjadi kepemilikan saham yang tepat .
Saat ini aset Bank Muamualat 2012 sebesar RP 24 triliun tumbuh dari Rp 12 triliun pada Juni 2011 . Laba pada 2011 sebesar Rp 80 miliar yang naik menjadi Rp 189 miliar pada January 2012
Opini
Lalu bagaimana dengan data aset untuk sementara dapat menaikkan perekonomian ?  adakah hubungannya nanti . Pada hakikatnya naiknya perekonomian Indonesia juga dapat terjadi saat kepemilikan saham terjual dengan harga yang tingggi karena apabila pemerintah menaikkan saham maka yang terjadi perusahaan akan menanamkan modalnya secara lebih lagi ,pajak yang dikenakan pemerintah lebih besar sehingga dapat membiayai negara Indonesia . Tetapi yang tejadi bila aset kepemilikan sham belum terjadi kesepakatan bahkan angka inflasi Bank Muamalat turun maka penanaman modal asing akan beralih pada negara lain yang memang menunjang pada sumber daya yang ada . Oleh sebab itu seharusnya pemerintah berusaha untuk menjaga inflasi ini agar mutu penjualan Bank Muamalat bisa terjual dengan harga tinggi .

Sumber  : Kompas , Selasa 19 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar