Senin, 02 April 2012

Tulisan 2

Jangan Sampai Indonesia Tertinggal

Jajaran kabinet ekonomi dan keuangan yang baru akan mulai bekerja dalam beberapa hari mendatang . Setumpuk masalah sudah menunggu . Sejumlah peluang juga tersedia untuk dikembangkan .
Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang ekonominya mampu tumbuh positif sepanjang tahun . Beberapa pihak kemudian menyandingkan Indonesia dengan negara lain seperti China padahal Indonesia turut dipandang sebagai kekuatan baru yang mapu meningkatkan perannya secara signifikan dalam geliat perekonomian .
Benarkah ketangguhan ekonomi Indonesia di kala krisis dapat berlanjutan ? Misalnya ,dengan peningkatkan penetrasi pangsa ekspor ekonomi .
Sejalan mulai pulihnya aktivitas perdagangan internasional juga mengeliat negara – negara produsen lain sampai dengan Agustus ekspor Singapura dan Thailand meningkat 21,9 persen dan 27,9 persen . Adapun Malaysia dan Filipina yang kinerja ekspornya membaik . Dari sudut pandang tingkat pemulihan itu pula , untuk sementara prentasi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan capaian negara –negara tetangga tersebut . Dalam periode February sampai dengan Agustus , ekspor Indonesia tumbuh sebesar 47,8 persen . Dalam ukuran pertumbuhan tahunan (year on year), posisi Indonesia juga dapat dikatakan cukup baik karena meskipun masih kontraksi cukup dalam , penurunannya hanya mencapi 15,4 persen . Namun dari sisi penetrasi pangsa pasar ekspor sepertinya belum ada peningkatan berarti yang diperoleh Indonesia .
Sepanjang tahun ini ,pangsa pasar Indonesia tersebut memang membaik tetapi tidak terlalu signifikan karena hanya mencapai 0,88 persen . Lain halnya dengan China , misalnya yang mampu memanfaatkan pengenduran aktivitas ekspor negara –negara lain . Tahun 2009 sampai dengan January bulan lalu , pengsa ekspor China di AS naik signifikan menjadi 18.66 persen melampaui Kanada .
PMA
Kondisi yang hampir mirip juga terjadi dalam konteks penanaman modal asing . Meskipun krisis mengakibatkan nilai PMA global turun dari sekitar 1,9 triliun dolllar AS menjadi  1,7 triliun ,porsi aliran investasi yang masuk ke negara-negara berkembang justru naik dari 0,53 triliun dollar AS menjadi 0,62 triliun dollar AS .
Beberapa negara berkembang termasuk Indonesia ,kemudian turut menikmati peningkatan dana investasi tersebut .Memasuki tahun 2009 disinya memang sangat berbeda . Semakin mengkerutnya dana investasi global menekan nilai PMA mungkin hampir di semua negara . Data yang dikeluarkan Indonesia selama ini masih minim . Rata – rata porsi PMA global yang masuk ke Indonesia sekitar 0,17 persen .



Uraian di atas mungkin dapat menunjukan bahwa meskipun dapat menunjukkan bahwa meskipun Indonesia berhasil terhindar dari jurang krisis , sesungguhnya masih sangat banyak hal yang perlu dikejar ,termasuk dalam ekspor PMA . Walaupun demikian , tetap banyak kesempatan positif yang dapat dimanfaatkan . Saat ini negara lain banyak yang masih harus berbenah . Kecepatan pemulihan setiap negara juga sangat mungkin  bervariasi . Kita juga akan segera memiliki jajaran pemerintahan baru , yang akan memulai kerja dengan banyak ide dan semangat baru . Hal ini merupakan momentum yang sangat baik untuk memperbaiki ketinggalan .

Sumber :KOMPAS,SENIN 19 OKTOBER 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar