Jangan Sampai Indonesia Tertinggal
Jajaran kabinet
ekonomi dan keuangan yang baru akan mulai bekerja dalam beberapa hari mendatang
. Setumpuk masalah sudah menunggu . Sejumlah peluang juga tersedia untuk
dikembangkan .
Indonesia termasuk
salah satu dari sedikit negara yang ekonominya mampu tumbuh positif sepanjang
tahun . Beberapa pihak kemudian menyandingkan Indonesia dengan negara lain
seperti China padahal Indonesia turut dipandang sebagai kekuatan baru yang mapu
meningkatkan perannya secara signifikan dalam geliat perekonomian .
Benarkah
ketangguhan ekonomi Indonesia di kala krisis dapat berlanjutan ? Misalnya ,dengan
peningkatkan penetrasi pangsa ekspor ekonomi .
Sejalan mulai
pulihnya aktivitas perdagangan internasional juga mengeliat negara – negara produsen
lain sampai dengan Agustus ekspor Singapura dan Thailand meningkat 21,9 persen
dan 27,9 persen . Adapun Malaysia dan Filipina yang kinerja ekspornya membaik .
Dari sudut pandang tingkat pemulihan itu pula , untuk sementara prentasi
Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan capaian negara –negara tetangga
tersebut . Dalam periode February sampai dengan Agustus , ekspor Indonesia
tumbuh sebesar 47,8 persen . Dalam ukuran pertumbuhan tahunan (year on year),
posisi Indonesia juga dapat dikatakan cukup baik karena meskipun masih
kontraksi cukup dalam , penurunannya hanya mencapi 15,4 persen . Namun dari
sisi penetrasi pangsa pasar ekspor sepertinya belum ada peningkatan berarti
yang diperoleh Indonesia .
Sepanjang tahun ini
,pangsa pasar Indonesia tersebut memang membaik tetapi tidak terlalu signifikan
karena hanya mencapai 0,88 persen . Lain halnya dengan China , misalnya yang
mampu memanfaatkan pengenduran aktivitas ekspor negara –negara lain . Tahun
2009 sampai dengan January bulan lalu , pengsa ekspor China di AS naik
signifikan menjadi 18.66 persen melampaui Kanada .
PMA
Kondisi yang hampir
mirip juga terjadi dalam konteks penanaman modal asing . Meskipun krisis
mengakibatkan nilai PMA global turun dari sekitar 1,9 triliun dolllar AS
menjadi 1,7 triliun ,porsi aliran
investasi yang masuk ke negara-negara berkembang justru naik dari 0,53 triliun
dollar AS menjadi 0,62 triliun dollar AS .
Beberapa negara
berkembang termasuk Indonesia ,kemudian turut menikmati peningkatan dana
investasi tersebut .Memasuki tahun 2009 disinya memang sangat berbeda . Semakin
mengkerutnya dana investasi global menekan nilai PMA mungkin hampir di semua
negara . Data yang dikeluarkan Indonesia selama ini masih minim . Rata – rata
porsi PMA global yang masuk ke Indonesia sekitar 0,17 persen .
Uraian di atas
mungkin dapat menunjukan bahwa meskipun dapat menunjukkan bahwa meskipun Indonesia
berhasil terhindar dari jurang krisis , sesungguhnya masih sangat banyak hal
yang perlu dikejar ,termasuk dalam ekspor PMA . Walaupun demikian , tetap
banyak kesempatan positif yang dapat dimanfaatkan . Saat ini negara lain banyak
yang masih harus berbenah . Kecepatan pemulihan setiap negara juga sangat
mungkin bervariasi . Kita juga akan
segera memiliki jajaran pemerintahan baru , yang akan memulai kerja dengan
banyak ide dan semangat baru . Hal ini merupakan momentum yang sangat baik
untuk memperbaiki ketinggalan .
Sumber
:KOMPAS,SENIN 19 OKTOBER 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar