Kreadibilitas
APBN 2012 Diragukan
Jakarta,Warta
kota
Anggota komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrat Indonesia perjuangan Arif budimanta ,
meragukan kreadibilitas RAPBN perubahan 2012.ada hal yang aneh di balik
kerasnya niat pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi ,yaitu kemampuan
menghitung pemerintah.seperti yang selalu di katakan pemerintah.”Rp 137 triliun
yang di katakan pemerintah itu sebenarnya campur-aduk dengan subsidi gas Rp 29 triliun,dan sisa tagihan pertamina
terhadap subsidi BBM tahun anggaran
2011,” Pemerintah ,lanjutnya juga tidak
menjelaskan mengapa dalam RAPBN-P 2012,pembiayaan dalam negri meningkat Rp 66
triliun ,dan pembiayaan luar negri meningkat 3 triliun.kita meragukan
kredibilitas RAPBN 2012,apakah sudah
sesuai dengan amanat konstitusi ,atau sekedar utak-atik angka ,dan menjadikan
isu kenaikan bbm menjadi kamuflase.Jika meliahat kebutuhan subsidi yang
berjumlah Rp 178 triliun ,bila tidsk di naikkan ,dana itu cukup diambil dari
pos penerimaan minyak dan gas sebesar Rp
189 triliun.Jika itu dilakukan ,maka pemerintah menjalankan amanat konstitusi
dengan murni dan konsekuen .Namun ,jika menaikkan harga BBM
bersubsidi.Pemerintah seharusnya bisa membuat pembandingan kepada rakyat berapa kilometer jalan yang di
bangun ,berapa sekolah yang di perbaiki ,puskesmas ,pasar ,jembatan ,dan lain
sebagainya ,di banding bila BBM tidak di naikkan.Tetapi meneror
rakyat dengan mengatakan kalau BBM tidak di naikkan ,maka kita defisit
atau apbd jebol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar